Asian-Pacific Aquaculture 2024

July 2 - 5, 2024

Surabaya, Indonesia

THE PROVISION OF BEST QUALITY SEA BASS SEEDS Lates calcarifer IN ORDER TO EMPOWER AQUACULTURE COMMUNITY IN ACEH

Baharuddin*) , Ramelan**) , Bakhtiar Sah Putra***)

Advanced Implementing Fisheries Supervisor at BPBAP Ujung Batee*) Junior Fisheries Supervisor at BPBAP Ujung Batee **)

Junior Aquaculture Analyst at BPBAP Ujung Batee ***)



Sea bass (Lates calcarifer) is one type of carnivorous fish that is in great demand for enlargement efforts both in ponds and in Floating Net Cages (KJA). Apart from its economic value, this type of fish is very easy to cultivate because of its predatory nature, so that it can utilize wild fish as a source of feed . The activity of sea bass grows out pond in Aceh have been growing from year to year so that the need for seeds of various sizes has also increased significantly. In line with the increase in seed demand by farmers, the nursery business  segment has naturally been created in several districts in Aceh Province, namely in Bireun, North Aceh and East Aceh.

 In 2019 and below, Farmers generally supply seeds from Bali, Batam and Lampung at relatively expensive prices because they use air transportation, besides that the quality of seeds has decreased due to long transportation distances. This problem is one of the obstacles for larval rearing at this time . Therefore,Brackish Water Aquaculture Center (BADC) Ujung Batee Aceh continues to carry out mass seed production as an effort  to facilitate  the farmers  to access to the best quality  and quantity at an affordable price for sea bass fish seed breeders in Aceh.

 Fulfillment of sea bass fish seeds in Aceh is done by mass producing sea bass fish seeds by observing the rules of Good Aquaculture Practices (GAP). A good sea bass hatchery method starts from the preparation of broods tock spawning tanks, brood stock selection, brood stock feeding, natural broods tock spawning, harvesting of  Sea bass eggs, preparation of larval rearing containers, stocking of sea bass eggs, hatching, larvae rearing and feeding, water quality management, disease prevention management, seed sorting, seed harvesting to seed packing and transportation.

Sea bass seed production at BPBAP Ujung Batee which is distributed to farmers in Aceh has increased from year to year, in 2020 seed production reached 650,000 seeds and in 2021 it increased by 62.23% with total production reaching 1,074,000 seeds and in 2022 it increased by 11.68%, reaching 1,199,500 seeds and finally in 2023 it also increased by  87.57% with total seeds reaching 2,250,350 seeds. The distribution of sea bass fish seeds in the last four years has been spread across three districts, namely Bireun, North Aceh and East Aceh.

With the existence of sea bass fish seeds originating from BPBAP Ujung Batee,  the community of sea bass farmers in Aceh is greatly helped in terms of seed prices and seed quality. In terms of seed prices, farmers have received the  difference in purchase prices by buying seeds from BPBAP Ujung Batee and buying seeds from outside the Aceh areas , which reaches 20-40 rupiah per fish, while in terms of seed  quality, it can be concluded that seeds originating from BPBAP Ujung Batee have a survival rate of 90%  comparing with seeds originating from outside Aceh  which only have a survival rate of 50%.

Ikan kakap (Lates calcarifer ) adalah salah satu jenis ikan karnivor yang banyak diminati untuk usaha pembesaran baik ditambak maupun pada Keramba Jaring Apung (KJA). Selain karena nilai ekonomis , jenis ikan  sangat mudah untuk dibudidayakan karena sifatnya yang predator sehingga dapat memanfaatkan ikan –ikan liar sebagai sumber pakan . Kegiatan pembesaran ikan kakap putih di Aceh telah telah berkembang dari tahun ke tahun sehingga kebutuhan benih dengan berbagai ukuran  turut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun .  Sejalan dengan peningkatan kebutuhan benih oleh pembudidaya maka secara alami telah tercipta segmen usaha pendederan di beberapa Kabupaten di Provinsi Aceh yaitu di Kabupaten Bireun, Aceh Utara dan Aceh Timur .

Pada tahun 2019 kebawah, pendeder benih secara umum memasok benih dari  Bali, Batam dan Lampung dengan harga yang relatif mahal karena menggunakan angkutan udara, selain itu kualitas benih sudah menurun dikarenakan jarak transportasi yang jauh . Permasalahan ini  menjadi salah satu kendala pendeder benih saat ini , sehingga Balai Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Batee  (BPBAP) Ujung Batee  Aceh terus melakukan produksi benih secara massal sebagai upaya mempermudah akses kebutuhan benih ikan kakap putih , baik dari segi jumlah maupun kualitas dengan harga yang terjangkau bagi pendeder benih ikan kakap putih di Aceh . 

Pemenuhan benih ikan kakap putih di Aceh dilakukan dengan memproduksi secara massal benih ikan kakap putih dengan memperhatikan kaidah Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) . Cara pembenihan ikan kakap putih yang baik dimulai dari persiapan bak pemijahan induk, seleksi induk, pemberian pakan induk, pemijahan induk secara  alami, pemanenan telur ikan kakap putih, persiapan wadah pemeliharaan larva, penebaran telur ikan kakap putih, penetasan, pemeliharaan dan pemberian pakan larva, manajemen kualitas air, manajemen pencegahan penyakit, sortir benih, pemanenan benih hingga pengepakan dan trnasportasi benih.

Produksi benih kakap di BPBAP Ujung Batee  yang didistribusikan ke masyarakat pendeder di Aceh megalami peningkatan dari tahun ketahuan , pada tahun  2020 produksi benih mencapai 650.000 ekor dan pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak  62,23 % dengan jumlah produksi mencapai 1.074.000 ekor dan pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak 11,68 % yaitu mencapai 1.199.500 ekor dan terkahir pada tahun 2023 juga mengalami peningkatan sebanyak 87,57 % dengan jumlah benih mencapai 2.250.350 ekor. Sebaran benih ikan kakap dalam kurun waktu empat tahun terakhir tersebar di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Bireun, Aceh Utara dan Aceh Timur.

Dengan adanya benih ikan kakap putih yang berasal dari BPBAP Ujung Batee, masyarakat pendeder benih ikan kakap putih di Aceh sangat terbantu dari segi harga benih dan kualitas benih. Dari segi harga benih, pendeder telah mendapatkan selisih harga beli dengan membeli benih dari BPBAP Ujung Batee dan membeli benih dari luar daerah Aceh yaitu mencapai 20-40 rupiah pe rekor, sedangkan dari segi kulaitas benih, dapat disimpulkan pada saat pendeder panen benih dengan ukuran 5 cm dimana benih yang berasal dari BPBAP Ujung Batee memiliki tingkat kelangsungan hidup mencapai 90 % sedangkan benih yang berasal dari luar Aceh hanya memiliki kelangsunghan hidup mencapai 50 %.